Buntut dari tidak transparannya pola penentuan rekom dari partai
Demokrat kabupaten Malang ke A. Subhan membuat para calon N1 dan N2 yang
mendaftar di Demokrat menjadi gerah. Setelah Agus Wahyu Arifin, Bambang
Sugeng dan Marsidiek yang meragukan proses demokrasi di Partai Demokrat
kabupaten Malang dalam penentuan rekom, sekarang giliran Imam Zuhdi
yang angkat bicara terkait hal tersebut. Dalam kesempatan kemarin Imam
Zuhdi juga menyayangkan sikap DPC partai Demokrat yang tidak menjalankan
tahapan-tahapan sesuai dengan yang pernah dibicarakan. Dia mengaku
memang selama ini PD tidak pernah mengadakan fit and propertest kepada
semua kandidat apalagi memberitahu hasil survey sebagai dasar pemutusan
rekom. “kasihan jika niat baik para kandidat ini untuk berkompetisi
secara fair jadi dipermainkan oleh oknum-oknum yang punya kepentingan
sesaat”.
Untuk itu Imam Zuhdi berinisiatif untuk mengajak semua
kandidat yang mendaftar di Demokrat untuk mengadakan debat /dialog
kandidat sehingga semua bisa tahu mana kandidat yang memang benar-benar
layak untuk di rekom. “saya sangat menghargai juga usaha calon-calon N1
yang mendaftar di Demokrat untuk mempertanyakan hal yang sama kepada
DPC”tegasnya. Siapaun yang terpilih nanti baik N1 maupun N2 saya kira
harus mendapatkan kesempatan yang sama dalam berikhtiar politik, tidak
seperti yang selama ini terjadi. Saatnya memberikan pendidikan politik
yang baik kepada masyarakat dengan cara perpolitik yang baik dan bersih
sehingga nanti muncul figur pemimpin yang memang benar-benar diharapkan
oleh masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar